Gagang pacul masuk ke kemaluan Enno dengan cara ditendang hingga amblas 50 cm

Ketiga tersangka pembunuhan sadis dikawal ketat polisi saat akan melakukan proses rekonstruksi
Proses rekonstruksi kasus pembunuhan sadis terhadap Enno Fahira (18), karyawati PT Polyta Global Mandiri digelar Polda Metro Jaya, Polres Metro Tangeran dan Polsek Teluknaga, Selasa (17/5/2016) siang.
Dalam rekonstruksi itu, ketiga tersangka yakni Rahmat Alim (15) pelajar SMP sekaligus pacar korban, Rahmat alias Dayat dan Imam Pariadi alias Bogel, keduanya rekan kerja korban di PT Polyta Global Mandiri, melakukan 31 adegan kronologis pembunuhan sadis itu.
Setelah mendalami kasus, polisi menyimpulkan dari tiga pelaku yang terlibat pembunuhan Enno Fahira, hanya seorang yang memperkosa korban yakni pacarnya sendiri, Rahmat Alim (15).
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti mengatakan, sebelum gagang cangkul ditusukkan ke kemaluan korban, Enno sudah sekarat karena dianiaya. Dalam kondisi tak berdaya, korban diperkosa oleh Rahmat Alim.
“Berdasarkan hasil otopsi, saat cangkul dimasukkan ke dalam kemaluannya, korban masih dalam kondisi hidup tapi sudah sekarat,” terangnya, Selasa (17/5/2016).
Penusukan cangkul ke dalam kemaluan itulah yang mengakhiri hidup Enno. Sadisnya, gagang cangkul dengan panjang 65 centimeter dan diameter 3 cm lebih itu masuk 90 persen masuk atau tinggal tersisa 15 centimeter.
Cara memasukkannya juga terbilang luar biasa sadis. Korban yang tak berdaya karena dipegangi para pelaku sebenarnya sudah merintih kesakitan dan memohon ampun. Namun Rahmat Alim dengan paksa memasukkan gagang pacul ke kemaluan Enno. Begitu masuk sedikit, Rahmat alias Dayat menendang bagian besi pacul sehingga gagangnya terdorong masuk ke tubuh korban. @*/andiono

No comments